40x60

Referral Banners

Kamis, 01 Mei 2014

Remaja ABG Diperkosa Teman Facebooknya



Media sosial bisa membawa manfaat tetapi juga bisa membawa maksiat seperti yang dialami gadis yang masih tergolong Anak Baru Gede alias ABG. Gadis berinisial NNA (13) warga Kauman, Batang, Jawa Tengah yang masih duduk di bangku SMP, menjadi korban akun jejaring sosial Facebook


Lantaran terbujuk rayuan temanya yang dikenal di dunia maya lewat jejaring sosial jenis Facebook atau FB, gadis ingusan itu mengalami depresi akibat diperkosa pemuda pengangguran. Ironisnya lagi, bocah tersebut harus menanggung beban dengan usia kehamilanya yang sudah mencapai 5 bulan.

Sedih dan hanya bisa menangis di pangkuan ibunya, lantaran gadis yang baru duduk dikelas VII itu sakit-sakitan akibat hamil di usia remaja. Masa depannya pun kini pupus sudah usai keperawananya direnggut seorang pria bejat, pemburu nafsu syahwat.

Pelaku HB, warga Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah saat ini hanya bisa menyesal dan harus menanggung perbuatannya di meja hijau akibat perbuatan asusilanya itu.

Peviyanti (35) ibu korban, disela-sela saat menunggu persidangan kasus anaknya di Pengadilan Negeri (PN) Batang, menceritakan kronologis awal kejadiannya. Saat itu putrinya berkenalan dengan Hasan Bisri dengan nama samaran di FB VIN, sekitar awal Desember tahun 2013.
Komunikasi mereka terus berlanjut, hingga akhirnya korban diajak ketemuan pertama disalah satu tempat, sebuah warung internet. Berlanjut ke pertemuan yang ketiga kalinya di lokasi rumah sekitar Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Batang.

"Dari pengakuan anak saya, dia dicekoki minuman, kemudian melakukan hubungan selayaknya suami istri. Hingga akhirnya korban saat ini mengandung 5 bulan hasil perlakuan pelaku," ungkapnya kepada wartawan di PN Batang, Jawa Tengah Rabu(30/4).

Ibu korban berharap pelaku supaya dihukum mati. karena sudah menghilangkan masa depan anaknya.

"Anak saya bahkan sadisnya, diajak pelaku ke tempat lokalisasi Boyongsari, Batang. Kemudian anak saya diberi minuman terlebih dahulu, dan digitukan sebanyak 3 kali yang menyebabkan dia hamil," tuturnya.

Pelaku VIN sendiri saat dimintai keterangan sejumlah wartawan, mengelak kalo memaksa mengajak hubungan intim selayaknya hubungan suami istri.

Kasus pemerkosaan terhadap anak tersebut, kini sedang menjalani proses persidangan tertutup, dengan agenda persidangan perdana menghadirkan saksi-saksi. Sidangnya dipimpin langsung oleh majelis hakim Kukuh Kalijogo, dan Winarni sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri (PN) Batang.


Dhyta Rosmalanda (20) seorang wanita yang berprofesi sebagai sales promotion girl (SPG) ditemukan tewas dengan kondisi setengah bugil, di kamar kosnya, di Kampung Kadu Gajah, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pelaku yang merupakan kawan dekat korban berhasil dibekuk dalam waktu singkat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah Dhyta pertama kali ditemukan dua temannya Septi dan Icha, saat mengunjungi kamar kos korban sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (29/4).

Kedua rekan korban pun langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian yang langsung melakukan olah TKP. Jenazah Dhyta dibawa ke RSUD Serang untuk diautopsi.

Selain dibunuh diduga korban juga diperkosa oleh pelaku, karena jasad ditemukan dalam keadaan setengah bugil dan sebuah bantal membekap di muka.

"Saya lihat Dhyta sudah dengan posisi telentang setengah telanjang dan mukanya tertutup bantal," ujar Septi di Polres Pandeglang.
Dari hasil olah TKP, tidak lebih dari 24 jam pihak Kepolisian Resor Pandeglang berhasil mengamankan pelaku. Diketahui pelaku yang merupakan pria teman dekat korban berinisial IH (19) warga Curug Sawer Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang. Pelaku menyerahkan diri ke Mapolres Pandeglang diantar oleh pihak keluarga.

"Kita hubungi keluarga pelaku dan pelaku diantarkan oleh orang tuanya ke sini (polres)," ujar Kapolres Pandeglang AKBP Anwar Suharjo.

Kapolres mengungkapkan, pelaku mengaku membunuh korban karena tepergok saat mengambil handphone korban dengan alasan untuk membayar hutang.

"Motifnya ada pencurian dengan kekerasan, karena pelaku mencuri handphone dan uang sejumlah Rp 250 ribu dari lemari korban, tapi kita masih terus mendalami" katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar