Seorang juru masak dan belasan anak Panti asuhan Yaa Bunayya Rempang
Cate, Rempang, Batam melarikan diri karena tidak tahan lagi dengan
kekerasan diduga dilakukan salah salah satu oknum ustaz ES alias BRO
yang sudah terjadi sekitar dua tahun.
"Sudah banyak anak-anak
yang dipukul, ditendang, atau dimarah-marahi oleh dia (ES). Kami tidak
tahan lagi dan memilih lari untuk melaporkan hal ini," kata Nuraini yang
datang ke Polresta Berelang untuk membuat laporan dengan sejumlah anak
panti asuhan, seperti dikutip dari Antara, Senin siang (28/4).
Kekerasan
terakhir yang dilaporkan Nuraini terjadi setelah dua anak panti asuhan
DA (6) dan AD (5) sudah tidak tinggal di panti asuhan lagi.
"Mereka
dikejar dan dipukuli ustaz BRO saat ketemu di simpang Kepri Mal. Dua
anak tersebut sudah beberapa waktu pergi karena tidak tahan dengan
perlakuan Ustaz BRO," kata dia.
Nuraini mengatakan, sempat
dikeroyok oleh ustaz BRO dan dua penghuni panti lain saat memprotes
kekerasan pada anak-anak panti asuhan yang masih kecil.
Salah
satu korban, DA mengatakan kejadian di simpang jalan itu berawal saat
dia dan AD berjualan minuman ringan di simpang lampu merah Kepri Mall,
Minggu (20/4).
"Saat sedang berjualan, Ustaz BRO sedang melintas
dengan beberapa anak panti lainnya. Ustaz melihat kami dan langsung
turun mengejar dan AD tertangkap sementara saya berhasil kabur," kata
dia.
Sebelum kejadian tersebut, DA mengaku sering mendapat kekerasan saat berada di panti asuhan.
"Kalau dipanggil terus lambat datang kami dipukul pakai tangga, pakai sapu dan kayu," ujar DA.
Selain
mendapat kekerasan, anak-anak panti juga kerap disuruh melakukan
pekerjaan berat yang harusnya hanya dilakukan orang dewasa.
"Kami
disuruh angkat batako, kayu bakar, pasir dan air. Kalau kami menolak
atau terlambat mengerjakannya, pasti dipukul," kata DA.
IN (5) korban lain mengatakan, selain dipukul juga pernah dicampakkan ke dalam kolam karena terlambat makan.
"Saya pernah dihukum dengan di masukan ke dalam drum. Kaki saya dipegang kepala dicelupkan ke dalam drum isi air," kata korban.http://adf.ly/lEUrv
Sementara
itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta
Barelang Iptu Retno Ariani membenarkan kasus penganiayaan yang dilakukan
pengurus Panti Asuhan Yaa Bunayya.
"Pelaku penganiayaan pengurus panti. Kami sudah periksa empat saksi dan kasusnya masih diselidiki," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar