40x60

Referral Banners

Senin, 28 April 2014

Ustaz Melakukan Kekerasan Pada Anak-anak Yatim Piatu di Batam

Seorang juru masak dan belasan anak Panti asuhan Yaa Bunayya Rempang Cate, Rempang, Batam melarikan diri karena tidak tahan lagi dengan kekerasan diduga dilakukan salah salah satu oknum ustaz ES alias BRO yang sudah terjadi sekitar dua tahun.



"Sudah banyak anak-anak yang dipukul, ditendang, atau dimarah-marahi oleh dia (ES). Kami tidak tahan lagi dan memilih lari untuk melaporkan hal ini," kata Nuraini yang datang ke Polresta Berelang untuk membuat laporan dengan sejumlah anak panti asuhan, seperti dikutip dari Antara, Senin siang (28/4).

Kekerasan terakhir yang dilaporkan Nuraini terjadi setelah dua anak panti asuhan DA (6) dan AD (5) sudah tidak tinggal di panti asuhan lagi.

"Mereka dikejar dan dipukuli ustaz BRO saat ketemu di simpang Kepri Mal. Dua anak tersebut sudah beberapa waktu pergi karena tidak tahan dengan perlakuan Ustaz BRO," kata dia.

Nuraini mengatakan, sempat dikeroyok oleh ustaz BRO dan dua penghuni panti lain saat memprotes kekerasan pada anak-anak panti asuhan yang masih kecil.

Salah satu korban, DA mengatakan kejadian di simpang jalan itu berawal saat dia dan AD berjualan minuman ringan di simpang lampu merah Kepri Mall, Minggu (20/4).

"Saat sedang berjualan, Ustaz BRO sedang melintas dengan beberapa anak panti lainnya. Ustaz melihat kami dan langsung turun mengejar dan AD tertangkap sementara saya berhasil kabur," kata dia.

Sebelum kejadian tersebut, DA mengaku sering mendapat kekerasan saat berada di panti asuhan.

"Kalau dipanggil terus lambat datang kami dipukul pakai tangga, pakai sapu dan kayu," ujar DA.

Selain mendapat kekerasan, anak-anak panti juga kerap disuruh melakukan pekerjaan berat yang harusnya hanya dilakukan orang dewasa.

"Kami disuruh angkat batako, kayu bakar, pasir dan air. Kalau kami menolak atau terlambat mengerjakannya, pasti dipukul," kata DA.

IN (5) korban lain mengatakan, selain dipukul juga pernah dicampakkan ke dalam kolam karena terlambat makan.

"Saya pernah dihukum dengan di masukan ke dalam drum. Kaki saya dipegang kepala dicelupkan ke dalam drum isi air," kata korban.http://adf.ly/lEUrv

Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang Iptu Retno Ariani membenarkan kasus penganiayaan yang dilakukan pengurus Panti Asuhan Yaa Bunayya.

"Pelaku penganiayaan pengurus panti. Kami sudah periksa empat saksi dan kasusnya masih diselidiki," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar